Thursday, January 05, 2012

Bunda kangen. Bunda disini berdoa.

Ia dikaruniai kecerdasan otak dan kelemahlembutan. Kecerdasannya dalam berbagai bidang membuat orang-orang sekitar selalu meminta tolong padanya. Dan ia muslim yang baik, memiliki jiwa penolong. Hampir sempurnalah sifatnya ketika setiap kali ujian datang, ia bersabar. Ketika ia ingin sesuatu, ia berusaha. Ia taat, puasa sunnah senin-kamis dan sholat malam tak pernah ia lewatkan. Seperti itulah sifat dari pria yang ku kenal hampir tujuh tahun ini.

Di usia dua puluh dua tahun ia mendapatkan beasiswa untuk belajar di luar negeri. Seluruh pelajar di Indonesia memimpikan untuk mendapatkan beasiswa ini. Usahanya membuahkan hasil. Beberapa bulan ia tinggal di Amerika. Sementara di tanah air, banyak yang merindukannya untuk segera kembali. Bundanya yang tinggal di sebuah desa terpencil memiliki keterbatasan untuk mendapatkan kabar buah hatinya. Ia begitu merindukan anak laki-laki satu-satunya. Hanya satu cara yang bisa ia lakukan, menghubungi teman-teman putranya untuk mendapatkan kabar. Kerinduannya benar-benar terlukis dari suaranya di telpon. “Tolong sampaikan ya Nak, bunda kangen. Jangan lupa makan, sholat. Jaga kesehatan. Bunda disini selalu mendoakannya,” pesan bunda padaku untuk disampaikan pada putranya. Bunda berharap aku, salah satu teman baik putranya, bisa menghubunginya via email atau chatting.

Selang beberapa bulan, tibalah putra sang Bunda di tanah air. Perawakannya berubah. Cara bicaranya berubah. Dan satu hal yang mengejutkan, “Aku betah disana. Rasanya tidak ingin pulang, ingin tinggal disana. Semuanya teratur,” kurang lebih sepeti itu tuturnya saat aku dan dia pertama kali bertemu. Tak sedikit pun terlintas tentang rindu akan Bunda atau rindu Bunda padanya, sementara Bunda terus khawatir dan menangis karena rindunya yang membuncah pada putranya. Astagfirullah! Kenikmatan dunia terkadang bisa melupakan kita pada banyak hal, termasuk melupa Bunda. Naudzubillah.

Subhanallah ya cinta Bunda pada anaknya. Yakini, ada doa Bunda disetiap langkah kita. Akan sia-sia kita memiliki seribu langkah panjang ke depan tanpa doa dan restu Bunda, karena Ridho Allah ada pada Bunda, orang tua kita.

5 Januari 2012
09.27 PM

No comments:

Post a Comment